« Home | liputan profil PR_kampus 13 Juli 2006 »

Artikel PR 7 September 2006

Besok (8 September) Hari Baca Tulis Sedunia
TIAP tahun sejak tahun 1966, UNESCO (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) alias Organisasi Bangsa-bangsa di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, selalu memperingati Hari Baca Tulis sedunia pada tanggal 8 September. Nah, Bagaimana sebenarnya awal mula, sejarah, dan tujuan kegiatan ini?
Tujuan dari peringatan Hari Baca Tulis sedunia ini adalah menumbuhkan kesadaran dan menggugah opini publik internasional untuk memberi perhatian penuh terhadap kegiatan baca tulis --misi yang diusung UNESCO sejak Konferensi Umum I pada tahun 1946. Peringatan rutin ini merupakan tindak lanjut dari World Conference of Ministers of Education (Konferensi Tingkat Menteri Pendidikan se-Dunia) dalam rangka memberantas buta huruf yang diselenggarakan di Teheran, Iran pada 8 September 1965. Tanggal itulah yang sampai sekarang dipakai untuk memperingati konferensi tersebut, sekaligus diproklamasikan sebagai Hari Baca Tulis sedunia. Saat itu, pemerintah Republik Islam Iran meminta supaya UNESCO memberikan penghargaan kepada setiap usaha pemberantasan buta huruf. Penghargaan pertama yang diberikan yang dirintis oleh pemerintah Republik Islam Iran adalah Mohammed Reza Pahlavi Prize (1967-1978). Setelah itu, disusul oleh dua penghargaan lain yaitu The Nadezhda K. Krupskaya Prize (1970-1991) dan The Iraq Literacy Prize (1989-1991).
Saat ini terdapat lima penghargaan internasional yang diberikan tiap tahun yaitu: 1. The International Reading Association Literacy Award, dirintis pada tahun 1979 oleh lembaga nonpemerintah The International Reading Association. 2. The Noma Literacy Prize dirintis pada tahun 1980 oleh Soichi Noma, President Penerbit Kodansa Ltd.,3. Dua buah penghargaan The King Sejong Literacy Prizes dirintis pada tahun 1989 oleh pemerintah Republik Korea, yang diberikan dalam rangka memperingati seorang raja yang berhasil menemukan huruf Korea sejak 500 tahun silam,4. The Malcolm Adiseshiah International Literacy Prize dirintis tahun 1998 oleh pemerintah India untuk memperingati meninggalnya Malcolm Adiseshiah, sebagai mantan Deputy Director-General of UNESCO dan Chairman of The International Literacy Prize Jury.
Sedangkan tiga kategori yang diberikan sebagai bentuk penghargaan lain yaitu: 1. Pemberian dana sebesar 15,000, dolar AS medali perak dan gelar diploma.2. Anggota kehormatan berupa medali perunggu dan gelar diploma.3. Daftar penghargaan penerima International Literacy Prize. Tema tahun ini, Hari Baca Tulis Internasional mengambil tema "Gerakan Literasi dan Pembangunan yang Berkelanjutan".
Lalu di negara kita, apa yang akan kita peringati pada tanggal 8 September tahun ini?
***
deni rachman dipansenja@yahoo.com